Penting?

Niat awalnya, beres-beres kamar. Namun kemudian saya tertegun melihat tumpukan kertas dan buku, bingung mau saya pindahkan kemana semua itu. Lalu mata saya tertuju pada buku Asma Nadia yang saya letakkan khusus di atas tempat tidur di samping bantal.

Buku yang saya peroleh dari Agunk 4 tahun lalu. Buku yang saat itu terasa terlalu dewasa bagi saya untuk membacanya. Saya penasaran, bagaimana rasanya jika saya yang sekarang membaca buku tersebut. Akhirnya, saya putuskan untuk duduk dan membaca.

“Saya tidak pernah mencintainya. Saat itu saya ingin ikhlas ketika menikah. Karenanya… saya memutuskan tidak melihat wajah istri ketika kami berproses. Saya baru melihatnya setelah di pelaminan. Betapa kagetnya saya…karena perempuan itu sama sekali tidak cantik!”

– Menikah Tanpa Memandang. Catatan Hati Seorang Istri

Mba Asma Nadia terdengar heran dalam tulisannya. Meskipun setulusnya dia menghormati dan tidak menghakimi sikap temannya itu. Dan tawa saya pun meledak ketika di akhir cerita Mba Asma menulis,

Meski jika dibenarkan, ingin sekali saya meninjunya.

Hahaha. Mengesalkan memang. Tapi kadang, mau bagaimana lagi, memang laki-laki itu makhluk visual. Wajar jika mereka memasukkan penampilan sebagai salah satu syarat tumbuhnya cinta.

Namun untungnya, sang teman ini bertanggung jawab terhadap pilihannya dan keluarganya. Fiuh. Yang mengingatkan saya kepada kalimat bijak seorang tokoh islam. (Yaa, saya lupa siapa. maaf tidak akurat. untungnya ini bukan skripsi)

Menikahlah dengan lelaki sholeh. Jika dia mencintaimu, dia akan membahagiakanmu. Jika dia tidak mencintaimu, dia tidak akan menyakitimu

Saya akhirnya mengerti realisasi kalimat itu ketika menyandingkannya dengan kisah Mba Asma di atas.

Lalu yang menyedihkan adalah bagaimana cara membangun keluarga tanpa cinta.. Bagaimana mengajarkan cinta kepada anak jika rupanya orang tua mereka tidak saling mencinta..

Duh, ikhwan, tidak perlulah sok ikhlas. Sadari diri bahwa kalian membutuhkan eye-candy or apple of your eyes untuk hidup dan mencinta.

Duhai, Maha Pembolak-balik Hati, selipkan dan tumbuhkan cinta di hati para pasangan dan keluarga yang telah terlanjur berada di situasi semacam ini.. agar mereka bisa mencintai satu sama lain dan mengajarkan sebentuk cinta-Mu kepada anak-anak mereka.

Dan.. Duh, Maha Pemilik Cinta, hindarkanlah kami perempuan-perempuan lajang ini dari pernikahan yang tanpa cinta..

 

— dan saya masih belum beranjak untuk kembali beres-beres. wah.

Tinggalkan komentar