Procrastination. Pasti semua orang pernah melakukannya, bahkan orang paling rajin sekalipun. (Yah, meskipun mereka mungkin hanya menunda beberapa detik untuk melakukan apa yang seharusnya mereka selesaikan).

Banyak alasan mengapa orang menunda. Jawaban terpopuler adalah karena belum mood. Belum? Ya. Inilah jawaban para deadliners. Mereka merasa tidak termotivasi jika pekerjaan yang mereka lakukan jauh dari deadline.
Peringkat kedua adalah jenuh. Bosan karena melakukan hal yang sama secara berulang. Alhasil mereka memutuskan untuk mengerjakan hal yang lain terlebih dahulu (baca: penyegaran).
Saya punya jawaban lain. Saya masih punya mood untuk bekerja atau belajar. Saya juga masih bersemangat. Saya hanya simply rebellious. Ketika saya punya daftar pekerjaan, saya cenderung untuk mengabaikannya dan malah mengerjakan yang lain.
Ketika saya dituntut untuk mengerjakan TA, saya lebih memilih mengisi web salman. Ketika saya diharuskan mengisi web salmanitb.com, saya lebih memilih untuk belajar dan mengerjakan TA. Ketika saya sepatutnya belajar Planologi, saya lebih berminat untuk membaca jurnal dan artikel jurnalisme. Pencapaian saya jadi terbalik-balik.
Sama seperti sekarang ini, ketika saya punya deadline tulisan web salmanitb.com, saya malah menulis tentang ini. Ketika saya bertekad menulis tentang procrastinator, saya malah punya ide untuk menulis tulisan lain.
Ah! Ketika saya fokus untuk satu hal, hal-hal lain tiba-tiba ikut nongol. Ide-ide berlompatan dan mengalihkan fokus saya. Harus bekerja secara simultan nampaknya. Tetapi, risiko bekerja simultan adalah bertambahnya kebutuhan waktu. Ah ah ah.
